1. Standart
Kompetensi : Memahami konsep kesetimbangan reaksi
Sub Kompetensi :
A.
Menguasai reaksi kesetimbangan
B.
Menguasai faktor-faktor yang mempengaruhi
Pergeseran Kesetimbangan
C.
Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi
dan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.
2. Standar
Kompetensi : Menjelaskan sistem Klasifikasi dan kegunaan Polimer
Sub Kompetensi
A.
Menjelaskan Kegunaan polimer
B.
Mengklasifikasi Polimer
KEGIATAN BELAJAR 1
1. Standart
Kompetensi : Memahami konsep kesetimbangan reaksi
Sub
Kompetensi :
A.
Menguasai reaksi kesetimbanagn
B.
Menguasai factor-faktor yang mempengaruhi
Pergeseran Kesetimbangan
C.
Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi
dan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.
Tujuan Kegiatan
Belajar
Setelah kegiatan belajar peserta
didik diharapkan dapat :
1.
membedakan reaksi reversibel dan reaksi
reversibel
2.
menyebutkan ciri-ciri kesetimbangan dinamis
3.
membedakan kesetimbangan homogen dan
kesetimbangan heterogen
4.
menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran kesetimbangan
5.
menentukan arah pergeseran kesetimbangan karena
perubahan konsentrasi zat
6.
menentukan arah pergeseran kesetimbangan karena
perubahan suhu
7.
menentukan arah pergeseran kesetimbangan karena
perubahan tekanan
8.
menentukan arah pergeseran kesetimbangan karena
perubahan volume
9.
menuliskan rumus tetapan kesetimbangan
10.
menuliskan rumus tetapan kesetimbangan parsial
11.
menghitung harga Kc
12.
menghitung harga Kp
A.
Reaksi
Kesetimbangan
Reaksi kimia dapat dibedakan menjadi reaksi reversible ( dapat balik ) dan
reaksi irreversible ( reaksi tidak dapat balik). Pada reaksi bolak balik,
(reaktan) direaksikan akan habis dan
terbentuk zat baru (produk). Zat baru yang terbentuk dapat dapat direaksikan
dengan zat lain menghasilkan zat semula.
Contoh
: jika kristal tembaga (II) sulfat yang berwarna biru dipanaskan, akan
terbentuk tembaga (II) sulfat yang berwarna putih karena kehilangan air.
CuSO4. 5 H2O(s) CuSO4(s) +
5 H2O (g)
Biru putih
Jika
pada CuSO4 ditambahkan air, maka akan terbentuk kembali kristal tembaga(II)
sulfat hidrat menurut reaksi :
CuSO4(s)
+ 5 H2O (g) CuSO4. 5 H2O(s)
Reaksi
diatas berlangsung dua arah , sehingga dapat dituliskan dengan 2 arah panah
sebagai berikut :
CuSO4. 5 H2O(s) CuSO4(s) +
5 H2O (g)
Hal ini juga bisa digambarkan dengan hal sebagai berikut,
yaitu apabila dalam suatu reaksi kimia, kecepatan reaksi ke kanan sama dengan
kecepatan reaksi ke kiri maka, reaksi dikatakan dalam keadaan setimbang. Secara
umum reaksi kesetimbangan dapat dinyatakan sebagai :
A + B C + D
Mula-mula
zat A dan zat B sebagai reaktan (tidak harus dalam jumlah yang sama) dicampur
dalam suatu tabung reaksi. Konsentrasi A dan B kemudian diukur pada selang
waktu tertentu. Bila hasil pengukuran itu digambarkan dalam sebuah grafik
konsentrasi sebagai fungsi dari waktu maka akan tampak gambar sebagai berikut
Penurunan konsentrasi A dan B mula-mula terjadi dengan
cepat, makin lama semakin lambat sampai pada akhirnya konstan. Sebaliknya yang
terjadi pada produk zat C dan D. Pada awal reaksi konsentrasinya = 0, kemudian
bertambah dengan cepat tapi makin lama semakin lambat sampai akhirnya menjadi
konstan. Pada waktu t = t~ konsentrasi masing-masing zat A, B, C, dan D menjadi
konstan, yang berarti bahwa laju reaksi kekiri = laju reaksi kekanan.
Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang
berlawanan terjadi dengan laju yang sama, akibatnya tidak terjadi perubahan bersih dalam sistem pada kesetimbangan.
Contoh peristiwa kesetimbangan
Uap
mengembun dengan laju yang sama dengan air menguap.
Pelarutan padatan, sampai pada titik laju padatan yang terlarut sama dengan
padatan yang mengendap saat konsentrasi larutan jenuh (tidak ada perubahan
konsentrasi)
Karakteristik keadaan
kesetimbangan
Ada empat aspek dasar keadaan kesetimbangan, yaitu :
1. Keadaan kesetimbangan tidak
menunjukkan perubahan makroskopik yang nyata
2. Keadaan kesetimbangan dicapai
melalui proses yang berlangsung spontan
3. Keadaan kesetimbangan
menunjukkan keseimbangan dinamik antara proses maju atau balik
4. Keadaan kesetimbangan adalah
sama walaupun arah pendekatannya berbeda, setiap komponen pada reaksi itu tetap
ada.
Macam - macam sistem
kesetimbangan, yaitu :
1. Kesetimbangan
dalam sistem homogen
a. Kesetimbangan dalam sistem
gas-gas
Contoh : 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
b. Kesetimbangan dalam sistem
larutan-larutan
Contoh : NH4OH(aq) NH4+ (aq)
+ OH- (aq)
2. Kesetimbangan
dalam sistem heterogen
a. Kesetimbangan dalam sistem
padat gas
Contoh : CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
b. Kesetimbangan sistem padat
larutan
Contoh : BaSO4(s) Ba2+ (aq)
+ SO4 2- (aq)
c. Kesetimbangan dalam sistem
larutan padat gas
Contoh : Ca(HCO3)2(aq) CaCO3(s) + H2O(l)
+ CO2(g)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar