Social Icons

Selasa, 17 Desember 2013

Tentang Kami

1. Tribowo Fahreza
    It's my name :D , gua adalah salah satu siswa SMK N 2 Kab. Tebo jurusan Multimedia, gua orangnya biasa aja si gak ada yang spesial cuman yang saya heran saya bisa dispesialin ma temen-temen gua satu kelas, entah apa yang bikin mereka kayak gitu si...hehehe.. Spesialnya apa si? mungkin itu yang temen-temen pertanyakan. Ya, gua sendiri aja gak tau apa yang spesial dari diri gua, mugkin karna saya pindahan dari Kal-bar gitu ya jadi mereka agak segan gitu. hehehe ( @gr ). Ya tapi bener si memang gua dari kalimantan hehe...tapi tetep jawa kok. Ne gua kasih tau sejarah gua, ce ila sejarah pula' :D ... Gua lahir di Pontianak Kalimantan Barat pada hari Kamis Pahing 18 Desember 1996 ( jadi hari ini gua UL-TAH dan ini persembahan gua untuk kelompok gua dihari Ultah, :D ). Saya SD dulu di Sekolah Dasar Negeri 08 Rasau Jaya. Kemudian saat SMP gua di SMP N 05 Kubu. Nah ini ne yang bikin pertama kali gua minder masuk SMK. pada saat gua lulus SMP ayah gua njemput gue untuk melanjutkan sekolah di Jambi, nah saat di Janbi yang namanya Kubu adalah salah satu suku disana maksudnya si Suku anak dalam...hahaha.. Tapi emang disana nyebutnya gitu ( suku anak dalam = Kubu ). Jadi ada pengalaman seru ne saat gua ndaftar dan Mos di SMK. O iya saya sekolah SMK di SMK N 2 Kab. Tebo, tepatnya di Wirotho agung Rimbo Bujang, meskipun namanya Rimbo tapi tetap lumayan rame lah, gak kayak rimba gitu...hehehe. Nah kembali lagi ne pengalaman gua waktu MOS ,,saat mos tu kan ada yang namanya cek Bio, yaitu biodata kita kita tulis diselembar kertas dan dikasih ke Senior, nah waktu saya nyerahin itu seniornya pada heran lalu gua dipanggil dah. hahaha itu dikira'in gua adalah seorang anak dari suku anak dalam. hehehehe..tapi gak papalah yang penting Happy. dan yang paling nyelekit waktu kos kan make' baju olahraga SMP dan disitu gua make' baju olahraga SMP yang mana ada tulisan sekolah asal dan tertera " Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 KUBU ", nah disitu gua habis-habisan di olok -olok ma ruang sebelah, namun saat gua mulai down gitu temen - temen ruang gua pada mbela'in gitu dan disitulah gua bertekad untuk menjadi lebih baik dari mereka dan kata gua dalam hati " Orang yang tidak bangga dengan suku bangsa mereka sendiri tidak akan pernah mengerti dengan apa yang namanya persatuan dan kesatuan, suku lokalnya aja di hina-hina dan selalu dijadikan bahan guyonan, tapi law ada sesuatu yang mulai ke luar negerian langsung pada heboh deh kagum dan bilang WOWWWOOOOWWW gitu ampek jungkir balik" mekipun gua tidak asli orang sini dalam tanda kutip pindahan dari Kal-bar, gua masih bangga ma seluruh suku yang ada di Indonesia, tapi kenapa mereka kagak gitu, aneh banget kan. Sementara mereka ngolokin gua dan temen-temen gua mbela'in gua, gua berfikir mereka itu sebenarnya pintar gak sih kok cara berfikir mereka ngawur gitu. ( masih lulus SMP jadi cara berfikir gua kemaki ) lalu gua melihat masa lalu gua disana yang memiliki prestasi meningkat dari sd yang dulunya peringkat 4 saat smp gua bisa ningkatin sampai juara 3 dan 2, dan gua lagi lagi tertantang untuk menempuh jalan baru lagi yang mana bisa buat gua lebih seneng dan or-tu gua bangga. Nah saat itulah gua bertekad untuk " Menjadi seorang yang memiliki prestasi lebih dari orang lain". Dan akhirnya tanpa disangka-sangka gua bisa melakukan hal itu hingga saat ini umur gua tepat 17 tahun gua masuk di kelas 3 semester pertama ini gua masih bisa bukti'in kalau motivasi yang kita tanam karena hal yang pahit bisa menjadi nyata dan terealisasi. Semoga aja gua bisa terus berprestasi dan menjadi lebih baik.. Amin !!! nah itu sejarah gua saat gua SD ampe' kelas tiga sekarang ( masih semester satu dan habis ujian ). Mungkin  orang bertanya-tanya bagaimana bisa seorang yang biasa saja dianggap spesial ma orang lain tapi menurut kita sendiri tak ada yang istimewa. Nah untuk pertanyaan seperti itu cuma sikap dan kelakuan serta pemikiran kita sendiri yang jawab. ( law pemikiran sikap dan kelauan negatif maka spesialnya kita negatif, dan sebaliknya law sikap perilaku dan pemikiran kita positif maka spesialnya kita positif ). OK guys saya Tribowo Fahreza pamit undur diri dari ruang baca anda dan tetep baca artikel ini ampe' abis OK!!!.



2. Wisnu Wardoyo
     Adalahs seorang paskibraka Kab. Tebo, gua deket banget ma dia ( maksudnya duduknya ), dia orangnya pintar law soal itung-itungan deh, tapi dia juga orang yang gampangan, maksudnya ngikut arus gitu. Kemana mana law diajak pasti "Ya udah ayo", wis ayo anterin gua ke masiid, wis ayo tidur tempat aji, wis ayo anterin gua ke kantin, wis ke padang yuk, wis maen ke Bungo yuk, wis anterin ke WC yuk dan jawabannya selalu "ya udah ayo: semua. Itulah sobat gua yang paling ngikut terus kemana aja jika dia di ajak gak pake' alasan deh dijamin mau law gak ada kesibukan laen si. Sisi lain dari dia adalah dia orang yang sangat mudah bergaul, secara gitu kemana-mana ada temen dan temen, pokoknya jos deh hehehe. DIa orang tertinggi dekelas ( karena kelas kami rendah-rendah orangnya :P ) dan juga dia sangat pandai untuk hal-hal gak terduga. nah itulah dia si tinggi dari MD 2 :D.





3. Tri Fahtu Romi
    Gua gak terlalu dekat ma temen yang satu ini soalnya dia mirip Fathin ( kata anak-anak kelas 2 ), jadi law deket dia pasti dijadi'in bahan omongan meskipun dianya gak nyadar hehehe. Si romi ini orangnya suka terharu dan seperti yang kita tahu wanita adalah seorang hamba yang penuh dengan perasaan pokoknya melankolis bannget deh. Kucing yang suka tertawa ini dulunya pinter dan sangat gua kagumi ke jeniusannya saat kelas satu, ya gimana tidak dia adalah incaran terkuat sebagi seorang yang pantas untuk menjadi yang nomor satu. dan akhirnya dia berhasil membawa pulang juara dua saat itu. Namun setelah lama bersama dengan dia, gua lihat dan gua analisi law dia semaki berkuran ke jeniusannya enta apa yang menyebabkan hal itu yang pasti prestasinya menurun drastis menjadi peringkat 3 ampe' 6, pokoknya ironis deh, dia orang baik sebenarnya dan rajin ( kecuali berangkat pagi ) juga dia orang yang banyak fansnya, tapi mengapa prestasinya menurun??? I don't know, and aku gak mau ngurusin urusan orang yang pasti semoga dia bisa menggapai mimpinya. :D . Itu segelincir yang gua tahu dari si Fathin MD 2 Tri Fahtu Romi.



4. Tri Handoko
  Seorang teknisi yang magang dari Alice Computer muaro jambi ini adalah seorang yang mempunyai harga diri paling tinggi diantara semuanya, dia selalu menjaga harga dirinya apapun yang terjadi, sikap idealisme nya juga gak kalah besar, pokoknya orang yang sangat konsisten deh gak kayak yang nomor 2 gitu, hehehehe. G pernah membaca wajahnya saat gua masih duduk didepan dia lebih tepatnya baru masuk SMK,
Ternyata gua gak begitu bisa membaca wajahnya gak kayak yang lainnya, yang lainnya aja tepat semua tapi yang satu ini berbeda, dia begitu aku andalkan bersama tri fahtu romi untuk menjadi yang terbaik namun mungkin karena pengaruh dari sesuatu yang gak tau apa itu dia mulai laen dan gak bisa diandalkan menjadi yang terbaik, kemampuannya random kalu menurut gua, dan banyak kabut sehingga gua gak bisa jelas melihat anak ini, yang pasti dia itu keren baik gak itung - itung kalau ma temen apapun yang dia bisa kasih untuk temen dia kasih dan sosok seperti dia adalah seorang yang memegang teguh kesetiakawanan. Orangnya baik namun agak menjauh, Pintar namun tertutup kabut, Keren tapi dia merunduk. pokoknya dia penuh sandi yang belum gua pecahkan. Itu tentangnya , itu tentang dia si Mystic Plan MD 2 Tri Handoko.


5. Mr. 0
    Gua gak tau siapa kelompok gua yang nomor 5, jadi maaf ya...hehehe nanti di update kok. :D





itulah tentang kami tentang kelompok kami OK!!! see ya and comment....
readmore...

Sabtu, 14 Desember 2013

Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi

    Hi all, dalam kehidupan sehari-hari. Kita sering mencampurkan air dengan gula atau air dengan sirup. Namun, apakah campuran air dengan gula atau campuran yang lain dinamakan larutan? Koloid? atau Suspensi? Mari kita belajar bersama lewat post kali ini untuk mempelajari Larutan, Koloid dan tentu saja Suspensi.
 
Sebelumnya, Ini dia definisi dari masing-masing Larutan,Koloid dan Suspensi secara simple-nya dapat ditulis seperti di bawah ini :

1. Larutan adalah campuran homogen zat terlarut dan pelarut.
2. Koloid adalah campuran heterogen dua zat yang tersebar merata dalam medium-nya dan tidak mengalami pengendapan bila dibiarkan.
3. Suspensi adalah campuran heterogen dua zat yang mengandung partikel padat atau mengalami pengendapan bila dibiarkan sesaat.
Kalau masih bingung, langsung aja ini dia perbedaan dari Larutan, Koloid dan Suspensi :
--> Larutan
+ 1 fase (Jika fasenya cair, tidak bercampur dengan fase lainnya)
+ jernih
+ homogen
+ diameter partikel  <1 nm
+ tidak dapat disaring
+ tidak memisah jika didiamkan

Contoh : Larutan Gula dan Larutan Garam




--> Koloid

- 2 fase (Jika fasenya cair, tercampur dengan fase lainnya)
- keruh
- antara homogen dengan heterogen (maksudnya di sini, jika dilihat sekilas terlihat seperti campuran homogen namun jika dilihat di mikroskop ultra bersifat campuran heterogen)
- diameter partikel: 1 nm < d < 100 nm
- tidak dapat disaring dengan penyaring biasa, melainkan dengan penyaring ultra
- tidak memisahkan jika didiamkan

Contoh : Tinta dan Susu




--> Suspensi
 

* 2 fase (Jika fasenya cair, tercampur dengan fase lainnya)
* keruh
* heterogen
* diameter partikel: >100 nm
* dapat disaring dengan kertas saring biasa
* memisah jika didiamkan
Contoh : Campuran air dengan pasir
Tambahan :
Campuran Homogen : Dimana suatu campuran zat pelarut dan zat terlarutnya tidak dapat dibedakan
Campuran Heterogen : Dimana suatu campuran zat pelarut dan zat terlarutnya dapat dibedakan 

Sumber : http://active-24.blogspot.com

readmore...

Koloid


    Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar antara 1-100 nm ( 10-7 – 10-5 cm ).
Contoh: Mayones dan cat, mayones adalah campuran homogen di air dan minyak dan cat adalah campuran homogen zat padat dan zat cair.
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan atau suspensi.
Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat, baik padat, cair, maupun gas, dapat dibuat dalam keadaan koloid.
Sistem koloid sangat berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari. Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid, bahan makanan seperti susu, keju, nasi, dan roti adalah sistem koloid. Cat, berbagai jenis obat, bahan kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem koloid.
Karena sistem koloid sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita harus mempelajarinya lebih mendalam agar kita dapat menggunakannya dengan benar dan dapat bermanfaat untuk diri kita.
 Koloid adalah suatu sistem campuran “metastabil” (seolah-olah stabil, tapi akan memisah setelah waktu tertentu). Koloid berbeda dengan larutan; larutan bersifat stabil.
Di dalam larutan koloid secara umum, ada 2 zat sebagai berikut :
- Zat terdispersi, yakni zat yang terlarut di dalam larutan koloid
- Zat pendispersi, yakni zat pelarut di dalam larutan koloid
 Berdasarkan fase terdispersi maupun fase pendispersi suatu koloid dibagi sebagai berikut :
Fase Terdispersi Pendispersi Nama koloid Contoh
Gas Gas Bukan koloid, karena gas bercampur secara homogen
Gas Cair Busa Buih, sabun, ombak, krim kocok
Gas Padat Busa padat Batu apung, kasur busa
Cair Gas Aerosol cair Obat semprot, kabut, hair spray di udara
Cair Cair Emulsi Air santan, air susu, mayones
Cair Padat Gel Mentega, agar-agar
Padat Gas Aerosol padat Debu, gas knalpot, asap
Padat Cair Sol Cat, tinta
Padat Padat Sol Padat Tanah, kaca, lumpur

 Sifat Koloid

a. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan koloid, peristiwa di mana jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan sinar ke segala jurusan.
Contoh: sinar matahari yang dihamburkan partikel koloid di angkasa, hingga langit berwarna biru pada siang hari dan jingga pada sore hari ; debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar masuk melalui celah.
 b. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak partikel koloid dalam medium pendispersi secara terus menerus, karena adanya tumbukan antara partikel zat terdispersi dan zat pendispersi. Karena gerak aktif yang terus menerus ini, partikel koloid tidak memisah jika didiamkan.
 c. Adsorbsi Koloid
Adsorbsi Koloid adalah penyerapan zat atau ion pada permukaan koloid. Sifat adsorbsi digunakan dalam proses:
1. Pemutihan gula tebu.
2. Norit.
3. Penjernihan air.
Contoh: koloid antara obat diare dan cairan dalam usus yang akan menyerap kuman penyebab diare.
Koloid Fe(OH)3 akan mengadsorbsi ion H+ sehingga menjadi bermuatan +. Adanya muatan senama maka koloid Fe(OH), akan tolak-menolak sesamanya sehingga partikel-partikel koloid tidak akan saling menggerombol.
Koloid As2S3 akan mengadsorbsi ion OH- dalam larutan sehingga akan bermuatan – dan tolak-menolak dengan sesamanya, maka koloid As2S3 tidak akan menggerombol.
 d. Muatan Koloid dan Elektroforesis
Muatan Koloid ditentukan oleh muatan ion yang terserap permukaan koloid. Elektroforesis adalah gerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik.
Karena partikel koloid mempunyai muatan maka dapat bergerak dalam medan listrik. Jika ke dalam koloid dimasukkan arus searah melalui elektroda, maka koloid bermuatan positif akan bergerak menuju elektroda negatif dan sesampai di elektroda negatif akan terjadi penetralan muatan dan koloid akan menggumpal (koagulasi).
Contoh: cerobong pabrik yang dipasangi lempeng logam yang bermuatan listrik dengan tujuan untuk menggumpalkan debunya.
 e. Koagulasi Koloid
Koagulasi koloid adalah penggumpalan koloid karena elektrolit yang muatannya berlawanan.
Contoh: kotoran pada air yang digumpalkan oleh tawas sehingga air menjadi jernih.
Faktor-faktor yang menyebabkan koagulasi:
  •  Perubahan suhu.
  •  Pengadukan.
  • Penambahan ion dengan muatan besar (contoh: tawas).
  • Pencampuran koloid positif dan koloid negatif.
Koloid akan mengalami koagulasi dengan cara:
1. Mekanik
Cara mekanik dilakukan dengan pemanasan, pendinginan atau pengadukan cepat.
2. Kimia
Dengan penambahan elektrolit (asam, basa, atau garam).
Contoh: susu + sirup masam —> menggumpal
Lumpur + tawas —> menggumpal
Dengan mencampurkan 2 macam koloid dengan muatan yang berlawanan.
Contoh: Fe(OH)3 yang bermuatan positif akan menggumpal jika dicampur As2S3 yang bermuatan negatif.

f. Koloid Liofil dan Koloid Liofob

- Koloid Liofil
Koloid Liofil adalah koloid yang mengadsorbsi cairan, sehingga terbentuk selubung di sekeliling koloid. Contoh: agar-agar.

 - Koloid Liofob
Koloid Liofob adalah kolid yang tidak mengadsorbsi cairan. Agar muatan koloid stabil, cairan pendispersi harus bebas dari elektrolit dengan cara dialisis, yakni pemurnian medium pendispersi dari elektrolit.

g. Emulasi
    Emulasi adalah kolid cairan dalam medium cair. Agar larutan kolid stabil, ke dalam koloid biasanya ditambahkan emulsifier, yaitu zat penyetabil agar koloid stabil.
Contoh: susu merupakan emulsi lemak di dalam air dengan kasein sebagai emulsifier.

h. Kestabilan Koloid
a. Banyak koloid yang harus dipertahankan dalam bentuk koloid untuk penggunaannya.
     Contoh: es krim, tinta, cat.
Untuk itu digunakan koloid lain yang dapat membentuk lapisan di sekeliling koloid tersebut. Koloid lain ini disebut koloid pelindung.
Contoh: gelatin pada sol Fe(OH)3.
b. Untuk koloid yang berupa emulsi dapat digunakan emulgator yaitu zat yang dapat tertarik pada kedua cairan yang membentuk emulsi Contoh: sabun deterjen sebagai emulgator dari emulsi minyak dan air.

 i. Pemurnian Koloid

    Untuk memurnikan koloid yaitu menghilangkan ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid, dapat dilakukan cara dialisis. Koloid yang akan dimurnikan dimasukkan ke kantong yang terbuat dari selaput semipermeabel yaitu selaput yang hanya dapat dilewati partikel ion saja dan tidak dapat dilewati molekul koloid.
Contoh: kertas perkamen, selopan atau kolodion.
Kantong koloid dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air mengalir, maka ion-ion dalam koloid akan keluar dari kantong dan keluar dari bejana dan koloid tertinggal dalam kantong. Proses dialisis akan di percepat jika di dalam bejana diberikan arus listrik yang disebut elektro dialisis.
Proses pemisahan kotoran hasil metabolisme dari darah oleh ginjal termasuk proses dialisis. Maka apabila seseorang menderita gagal ginjal, orang tersebut harus menjalani “cuci darah” dengan mesin dialisator di rumah sakit. Koloid juga dapat dimurnikan dengan penyaring ultra.

Pembuatan Sistem Koloid

  1. Cara Kondensasi
Pembuatan sistem koloid dengan cara kondensasi dilakukan dengan cara penggumpalan partikel yang sangat kecil. Penggumpalan partikel ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Reaksi Pengendapan
Pembuatan sistem koloid dengan cara ini dilakukan dengan mencampurkan larutan elektrolit sehingga menghasilkan endapan. Contoh: AgNO3 + NaCl —> AgCl(s) + NaNO3
 2. Reaksi Hidrolisis
Reaksi hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Sistem koloid dapat dibuat dengan mereaksikan suatu zat dengan air. Contoh: AlCl3 +H2O —> Al(OH)3(s) + HCl
 3. Reaksi Redoks
Pembuatan koloid dapat terbentuk dari hasil reaksi redoks.
Contoh: pada larutan emas
Reaksi: AuCl3 + HCOH —> Au + HCl + HCOOH
                                                      Emas formaldehid
 4. Reaksi Pergeseran
Contoh: pembuatan sol As2S3 dengan cara mengalirkan gas H2S ke dalam laruatn H3AsO3 encer pada suhu tertentu.
Reaksi: 2 H3AsO3 + 3 H2S —> 6 H2O + As2S3
 5. Reaksi Pergantian Pelarut
Contoh: pembuatan gel kalsium asetat dengan cara menambahkan alkohol 96% ke dalam larutan kalsium asetat jenuh.

2.Cara Dispersi

 Pembuatan sistem koloid dengan cara dispersi dilakukan dengan memperkecil partikel suspensi yang terlalu besar menjadi partikel koloid, pemecahan partikel-partikel kasar menjadi koloid.

1. Cara Mekanik
   Ukuran partikel suspensi diperkecil dengan cara penggilingan zat padat, dengan menghaluskan butiran besar kemudian diaduk dalam medium pendispersi.
Contoh: Gumpalan tawas digiling, dicampurkan ke dalam air akan membentuk koloid dengan kotoran air.
Membuat tinta dengan menghaluskan karbon pada penggiling koloid kemudian didispersikan dalam air.
Membuat sol belerang dengan menghaluskan belerang bersama gula (1:1) pada penggiling koloid, kemudian dilarutkan dalam air, gula akan larut dan belerang menjadi sol.
2. Cara Peptisasi
  Pembuatan koloid dengan cara peptisasi adalah pembuatan koloid dengan menambahkan ion sejenis, sehingga partikel endapan akan dipecah. Contoh: sol Fe(OH)3 dengan menambahkan FeCl3.
sol NiS dengan menambahkan H2S.
karet dipeptisasi oleh bensin.
agar-agar dipeptisasi oleh air.
endapan Al(OH)3 dipeptisasi oleh AlCl3.
3. Cara Busur Bredia/Bredig
  Pembuatan koloid dengan cara busur Bredia/Bredig dilakukan dengan mencelupkan 2 kawat logam (elektroda) yang dialiri listrik ke dalam air, sehingga kawat logam akan membentuk partikel koloid berupa debu di dalam air.
4. Cara Ultrasonik
    yaitu penghancuran butiran besar dengan ultrasonik (frekuensi > 20.000 Hz)
Campuran heterogen.
Campuran homogen disebut larutan, contoh: larutan gula dalam air. Campuran heterogen dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: Sistem koloid termasuk dalam bentuk campuran. Campuran terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Suspensi, contoh: pasir dalam air.
2. Koloid, contoh: susu dengan air.

Komponen Penyusun Koloid

1. Fase kontinyu : medium pendispersi jumlahnya lebih banyak.
2. Fase diskontinyu : medium terdispersi jumlahnya labih banyak.

Bentuk Partikel Koloid

1. Bulatan : misalnya virus, silika.
2. Batang : misalnya virus.
3. Piringan : misalnya globulin dalam darah.
4. Serat : misalnya selulosa.

Penggunaan Sistem Koloid

1. Obat-obatan : salep, krim, minyak ikan.
2. Makanan : es krim, jelly dan agar-agar.
3. Kosmetik : hair cream, skin spray, body lotion.
4. Industri : tinta, cat.

Beberapa Macam Koloid

1. Aerosol
adalah sistem koloid di mana partikel padat atau cair terdispersi dalam gas.
Contoh: aerosol padat: debu, asap.
aerosol cair: kabut, awan.
Bahan pendingin dan pendorong yang sering digunakan adalah Kloro Fluoro Karbon (CFC).
2. Emulsi
adalah sistem koloid di mana zat terdispersi dan pendispersi adalah zat cair yang tidak dapat bercampur. Misalnya: Emulsi minyak dalam air: santan, susu, lateks, minyak ikan. Emulsi air dalam minyak: mentega, minyak rambut, minyak bumi.
Untuk membentuk emulsi digunakan zat pengemulsi atau emulgator yaitu zat yang dapat tertarik oleh kedua zat cair tersebut.
Contoh: sabun untuk mengemulsikan minyak dan air.
kasein sebagai emulgator pada susu.
 3. Sol adalah suatu sistem koloid di mana partikel padat terdispersi dalam zat cair.
No.
Hidrofob
Hidrofil
a.
Tidak menarik molekul air tetapi mengadsorbsi ion Menarik molekul air hingga menyelubungi partikel terdispersi
b.
Tidak reversible, apabila mengalami koagulasi sukar menjadi sol lagi Reversibel, bila mengalami koagulasi akan dapat membentuk sol lagi jika ditambah lagi medium pendispersinya
c.
Biasanya terdiri atas zat anorganik Biasanya terdiri atas zat organik
d.
Kekentalannya rendah Kekentalannya tinggi
e.
Gerak Brown terlihat jelas Gerak Brown tidak jelas
f.
Mudah dikoagulasikan oleh elektrolit Sukar dikoagulasikan oleh elektrolit
g.
Umumnya dibuat dengan cara kondensasi Umumnya dibuat dengan cara dispersi
h.
Efek Tyndall jelas Efek Tyndall kurang jelas
i.
Contoh: sol logam, sol belerang, sol Fe(OH)3, sol As2S3, sol sulfida Contoh: sol kanji, sol protein, sol sabun, sol gelatin
4. Gel/Jel adalah koloid liofil setengah kaku.
Contoh: agar-agar, lem kanji, selai, jelly untuk menata rambut.
 5. Buih adalah sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair.
Contoh: sabun, detergen, protein.
Zat-zat yang dapat memecah/mencegah buih yaitu eter, isoamil alkohol.

SABUN/DETERGEN adalah zat yang molekulnya terdiri atas hidrofob dan sekaligus gugus hidrofil.

PENJERNIHAN AIR SUNGAI

1. Air sungai mengandung lumpur ditambah tawas –> air jernih.
2. Air jernih ditambah kaporit –> air jernih bebas kuman.
3. Air jernih bebas kuman disaring –>  air bersih.


readmore...

Bilangan Kuantum

 
   Menurut mekanika gelombang, setiap tingkat energi dalam atom diasosiasikan dengan satu atau lebih orbital. Untuk menyatakan kedudukan (tingkat energi, bentuk, serta orientasi) suatu orbital menggunakan tiga bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimuth, dan bilangan kuantum magnetik (ml atau m) (James E. Brady, 1990).

1. Bilangan Kuantum Utama (n)
    Bilangan kuantum utama (n) menyatakan tingkat energi utama atau kulit atom. Bilangan kuantum utama mempunyai harga mulai dari 1, 2, 3, dan seterusnya (bilangan bulat positif) serta dinyatakan dengan lambang K (n = 1), L (n = 2), dan seterusnya. Orbital-orbital dengan bilangan kuatum utama berbeda mempunyai tingkat energi yang berbeda secara nyata.

2. Bilangan Kuantum Azimuth (l)
    Bilangan kuantum azimuth (l) menyatakan subkulit. Nilai-nilai untuk bilangan kuantum azimuth dikaitkan dengan nilai bilangan kuantum utamanya, yaitu semua bilangan bulat dari 0 sampai (n 1).

3. Bilangan Kuantum Magnetik (ml atau m)
    Bilangan kuantum magnetik (m) menyatakan orbital khusus yang ditempati elektron pada suatu subkulit. Bilangan kuantum magnetik juga menyatakan orientasi khusus dari orbital itu dalam ruang relatif terhadap inti. Nilai bilangan kuantum magnetik bergantung pada nilai kuantum azimuth, yaitu semua bilangan bulat mulai dari –l sampai dengan +l, termasuk 0.

4. Bilangan Kuantum Spin (ms atau s)
    Sambil beredar mengintari inti, elektron juga berputar pada sumbunya. Gerak berputar pada sumbu ini disebut rotasi. Hanya ada dua kemungkinan arah rotasi elektron, yaitu searah atau berlawanan arah jarum jam. Kedua arah yang berbeda itu dinyatakan dengan bilangan kuantum spin (s) yang mempunyai nilai s = +1/ 2atau s = –1/ 2. Akibatnya satu orbital hanya dapat ditempati oleh maksimum dua elektron, di mana kedua elektron itu haruslah mempunyai spin yang berlawanan, sehingga menghasilkan medan magnet yang berlawanan pula. Medan magnet yang berlawanan ini diperlukan untuk mengimbangi gaya tolak-menolak listrik yang ada (karena muatan sejenis).

    Dapat disimpulkan bahwa kedudukan suatu elektron dalam suatu atom dinyatakan oleh empat bilangan kuantum, yaitu:
a. Bilangan kuantum utama (n) menyatakan kulit utamanya.
b. Bilangan kuantum azimuth (l) menyatakan subkulitnya.
c. Bilangan kuantum magnetik (m) menyatakan orbitalnya.
d. Bilangan kuantum spin (s) menyatakan spin atau arah rotasinya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: a. Sampai saat ini, elektron-elektron baru menempati subkulit-subkulit s, p, d, dan f. Sedangkan subkulit g, h, dan i belum terisi elektron. b. Setiap kulit mengandung subkulit sebanyak nomor kulit dan dimulai dari subkulit yang paling sedikit orbitalnya. Kulit pertama hanya mengandung subkulit s; kulit ke-2 mengandung s dan p; kulit ke-3 mengandung subkulit s, p, dan d; dan seterusnya.
Pembagian Kulit Kulit dalam Atom

Nomor Kulit Jumlah Subkulit Jumlah Orbital Elektron Maksimum
Kulit ke-1 (K)s1 orbital2 elektron
Kulit ke-2 (L)s, p4 orbital8 elektron
Kulit ke-3 (M)s, p, d9 orbital18 elektron
Kulit ke-4 (N)s, p, d, f16 orbital32 elektron
Kulit ke-5 (O)s, p, d, f, g25 orbital50 elektron
Kulit ke-6 (P)s, p, d, f, g, h36 orbital72 elektron
Kulit ke-7 (Q)s, p, d, f, g, h, i49 orbital98 elektron
Kulit ke-nn buah subkulitn2 orbital2n2 elektron

Sumber : http://www.chem-is-try.org
readmore...

Jumat, 13 Desember 2013

Hubungan Sistem Periodik dengan Konfigurasi Elektron

   Para ahli kimia pada abad ke-19 mengamati bahwa terdapat kemiripan sifat yang berulang secara periodik (berkala) di antara unsur-unsur. Kita telah mempelajari usaha pengelompokan unsur berdasarkan kesamaan sifat, mulai dari Johann Wolfgang Dobereiner (1780 – 1849) pada tahun 1829 dengan kelompok-kelompok triad. Kemudian pada tahun 1865, John Alexander Reina Newlands (1838 – 1898) mengemukakan pengulangan unsur-unsur secara oktaf, serta Julius Lothar Meyer (1830 – 1895) dan Dmitri Ivanovich Mendeleev (1834 – 1907) pada tahun 1869 secara terpisah berhasil menyusun unsur-unsur dalam sistem periodik, yang kemudian disempurnakan dan diresmikan oleh IUPAC pada tahun 1933. Unsur-unsur yang jumlah kulitnya sama ditempatkan pada periode (baris) yang sama.

Nomor periode = jumlah kulit
Unsur-unsur yang hanya mempunyai satu kulit terletak pada periode pertama (baris paling atas). Unsur-unsur yang mempunyai dua kulit terletak pada periode kedua (baris kedua), dan seterusnya.
Contoh:
• 5B : 1s2, 2s2, 2p1 periode 2
• 15P : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p3 periode 3
• 25Mn : [Ar], 3d5, 4s2 periode 4
• 35Br : [Ar], 3d10, 4s2, 4p5 periode 4

Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan nomor periode suatu unsur dapat diambil dari nomor kulit paling besar. Dengan berkembangnya pengetahuan tentang struktur atom, telah dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat unsur ditentukan oleh konfigurasi elektronnya, terutama oleh elektron valensi. Unsur-unsur yang memiliki struktur elektron terluar (elektron valensi) yang sama ditempatkan pada golongan (kolom) yang sama. Dengan demikian, unsur-unsur yang segolongan memiliki sifat-sifat kimia yang sama. Penentuan nomor golongan tidaklah sesederhana seperti penentuan nomor periode. Distribusi elektron-elektron terluar pada subkulit s, p, d, dan f sangatlah menentukan sifat-sifat kimia suatu unsur

readmore...

POLIMER

Definisi
Polimer atau kadang-kadang disebut sebagai makromolekul, adalah molekul besar yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana. Kesatuan-kesatuan berulang itu setara dengan monomer, yaitu bahan dasar pembuat polimer (tabel 1). Akibatnya molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat besar. Sebagai contoh, polimer poli (feniletena) mempunyai harga rata-rata massa molekul mendekati 300.000. Hal ini yang menyebabkan polimer tinggi memperlihatkan sifat sangat berbeda dari polimer bermassa molekul rendah, sekalipun susunan kedua jenis polimer itu sama.

Klasifikasi
Senyawa-senyawa polimer didapatkan dengan dua cara, yaitu yang berasal dari alam (polimer alam) dan di polimer yang sengaja dibuat oleh manusia (polimer sintetis).
Polimer yang sudah ada dialam (polimer alam), seperti :
1.  Amilum dalam beras, jagung dan kentang
2.  Selulosa dalam kayu
3.  Protein terdapat dalam daging
4.  Karet alam diperoleh dari getah atau lateks pohon karet
Karet alam merupakan polimer dari senyawa hidrokarbon, yaitu 2-metil-1,3-butadiena (isoprena). Ada juga polimer yang dibuat dari bahan baku kimia disebut  polimer sintetis seperti polyetena, polipropilena, poly vynil chlorida (PVC), dan nylon. Kebanyakan  polimer ini sebagai plastik yang digunakan untuk berbagai keperluan baik untuk rumah tangga, industri, atau mainan anak-anak.
Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) yang membentuk molekul yang besar. Ada dua jenis reaksi polimerisasi, yaitu :  polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.
Polimerisasi Adisi
Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan tak jenuh (ikatan rangkap dengan melakukan reaksi dengan cara membuka ikatan rangkap (reaksi adisi) dan menghasilkan senyawa polimer dengan ikatan jenuh.
Mekanisme reaksi :

Contoh :
Pembentukan  Polietena (sintesis)
Polietena merupakan plastik yang dibuat secara sintesis dari monomer etena (C2H4) menurut reaksi adisi berikut :
Sumber : http://www.chem-is-try.org
readmore...

Senin, 02 September 2013

C. Kesetimbangan dalam Industri






1.   Pembuatan Amonia menurut Proses Haber Bosch
            Nitrogen terdapat melimpah diudara, yaitu sekitar 78 % volume. Walaupun demikian karena nitrogen sangat susah  bereaksi, senyawa nitrogen tidak terdapat dialam dalam jumlah yang banyak. Salah satu sumber alam yang penting adalah sendawa chili NaNO3. Sementara itu, kebutuhan senyawa nitrogen semakin banyak, misalnya untuk industri pupuk, mesiu dan bahan peledak. Oleh karena itu, proses sintesis senyawa nitrogen , disebut fiksasi nitrogen buatan, merupakan proses industri yang sangat  penting. Metode yang utama adalah mereaksikan nitrogen dan hydrogen membentuk ammonia. Selanjutnya ammonia dapat diubah menjadi senyawa nitrogen lain seperti asam nitrat dan garam nitrat.
            Dasar teori pembuatan ammonia dari nitrogen dan hydrogen ditemukan oleh Fritz Haber(1908) seorang ahli kimia dari Jerman.Sedangkan proses industri pembuatan ammonia untuk produksi secara  besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch dari Negara yang sama.
            Persamaan termokimia reaksi sintetis ammonia adalah :
            N2(g)   +  3 H2(g)             2 NH3(g)            H = -92,4 kJ
Reaksi dilangsungkan dengan suhu dan tekanan tinggi dengan katalisator terdiri atas serbuk besi dengan campuran Al2O3, MgO, CaO, dan K2O. Sebenarnya suhu tinggi tidak menguntungkan karena akan terjadi pergeseran kesetimbangan kekiri. Akan tetapi pada suhu rendah, reaksi berlangsung sangat lambat. Dengan memperhitungkan waktu dan kecepatan reaksi maka dipilih suhu sekitar 550  C. Tekanan yang besar sangat menguntungkan. Makin besar tekanan makin besar fraksi NH3 yang terbentuk. Pada proses Haber Bosch mula-mula digunakan tekanan sekitar 150 -350 atm.
            Walaupun tidak mempengaruhi kesetimbangan, katalisator sangat penting untuk mempercepat reaksi dan supaya reaksi berlangsung lebih cepat pada suhu yang tidak terlalu tinggi. Disamping itu untuk mengurangi reaksi balik, maka ammonia yang terbentuk segera dipisahkan.


2. Pembuatan Asam Sulfat Menurut Proses Kontak
           
            Satu lagi contoh industri yang diroduksi dengan berdasarkan reaksi kesetimbangan ialah pembuatan asam sulfat.asam sulfat dibuat dari belerang menurut reaksi sebagai berikut :
a.       Belerang dibakar diudara membentuk belerang dioksida
S(s) + O2(g)              SO2(g)
b.       Belerang dioksida dioksidasi lebih lanjut menjadi belerang trioksida
2 SO2(g)  +  O2(g)              2SO3(g)
c.   Belerang trioksida dilarutkan dalam asam sulfat pekat membentuk asam pirosulfat
H2SO4(aq)  + SO3(g)            H2S2O7(l)
d.   Asam pirosulfat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat pekat.
H2S2O7(l) + H2O (l)          H2SO4(aq)

            Tahap penting dari reaksi ini adalah tahap b. Reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan dan eksoterm. Sama seperti pada sintetis ammonia, reaksi hanya berlangsung baik pada suhu tinggi. Akan tetapi pada suhu tinggi, kesetimbangan  justru bergeser kekiri. Pada proses kontak digunakan suhu sekitar 500 C. Sebenarnya tekanan besar akan menguntungkan produksi SO3. Tetapi penambahan tekanan tidak sisertai penambahan hasil yang memadai. Karena itu pada proses kontak cukup digunakan tekanan normal 1 atm. Katalisator digunakan V2O5.

Soal Latihan
1.   NH3 dibuat dari gas N2 dan gas H2 menurut reaksi kesetimbangan
      N2(g)   +  3 H2(g)             2 NH3(g)            H = -92,4 kJ
a.   menurut proses Haber Bosch, pembuatan ammonia dilakukan dengan tekanan tinggi   ( sekitar 250 atm) dan pada suhu yang relative tinggi 9 sekitar 500 C). Jelaskan digunakannya tekanan dan suhu tinggi tersebut.
b.   apakah ada keuntungan menggunakan katalisator ? Jelaskan

2.   Tahap penting pada pembuatan asam sulfat adalah mengubah SO2 menjadi SO3 karena reaksinya merupakan reaksi kesetimbangan.
      2 SO2(g)  +  O2(g)              2SO3(g)
a.   Berdasarkan prinsip kesetimbangan, bagaimanakah pengaturan suhu dan tekanan yang  menguntungkan pembentukan SO3. Jelaskan.
b.   Pada proses kontak digunakan tekanan normal ( 1 atm ) dan suhu yang relatif tinggi  ( sekitar 500 C). Apakah hal ini sesuai dengan prinsip kesetimbangan ? Jelaskan

D. Tetapan Kesetimbangan

Tetapan Kesetimbangan
Dalam keadaan kesetimbangan pada suhu tetap, maka hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali konsentrasi pereaksi yang sisa dimana masing-masing konsentrasi itu dipangkatkan dengan koefisien reaksinya adalah tetap.
Pernyataan tersebut juga dikenal sebagai hukum kesetimbangan.
Untuk reaksi kesetimbangan :

                                         a A + b B          c C + d D
maka:

Kc = (C)c x (D)d / (A)a x (B)b

Kc adalah konstanta kesetimbangan yang harganya tetap selama suhu tetap.
Berikut adalah contoh soal tentang pergeseran kimia.

Contoh 1 :
CO(g) + 3H2(g)             CH4(g) + H2O(g)

            [CH4]   [H2O]
Kc =
            [CO]  [ H2 ] 3


Contoh 2
2N2(g) + 3H2(g)           2NH3(g)


            [NH3] 2
Kc =
            [N2] 2 [ H2] 3

Catatan

Jika zat-zat terdapat dalam kesetimbangan berbentuk padat dan gas, maka yang dimasukkan dalam persamaan kesetimbangan hanya zat-zat yang berbentuk gas saja sebab konsentrasi zat padat adalah tetap dan nilainya telah terhitung dalam harga Kc itu.

Contoh : C(s) + CO2(g)                       2CO(g)

Kc = (CO)2 / (CO2)

Jika kesetimbangan antara zat padat dan larutan yang dimasukkan dalam perhitungan Kc hanya konsentrasi zat-zat yang larut saja.
Contoh : Zn(s) + Cu2+ (aq)                   Zn2+ (aq) + Cu(s)

Kc = (Zn2+) / (Cu2+)

Untuk kesetimbangan antara zat-zat dalam larutan jika pelarutnya tergolong salah satu reaktan atau hasil reaksinya maka konsentrasi dari pelarut itu tidak dimasukkan dalam perhitungan Kc.

Contoh : CH3COO- (aq) + H2O(l)               CH3COOH(aq) + OH- (aq)

Kc = (CH3COOH) x (OH-) / (CH3COO-)
Contoh soal 1
Metana ( CH4 ) dapat diperoleh dari reaksi gas CO dengan gas H2 menurut persamaan
            CO(g)   + 3 H2(g)                   CH4(g)  + H2O(g)
Reaksi ini berlangsung pada suhu tinggi dengan suatu katalisator. Kedalam suatu ruangan 10 liter, mula-mula dimasukkan 1 mol gas CO, 3 mol  gas H2 dan katalisator, kemudian dipanaskan pada suhu 1200 K. Setelah tercapai keadaan setimbang, system dibekukan dan ternyata terdapat 0,387 mol air. Tentukan susunan kesetimbangan pada suhu 1200 K.

Jawab :
Proses diatas dapat digambarkan sebagai berikut :
                                                                                    H2O = 0,387 mol
            CO = 1 mol                                                     CH4 = ?
            H2 = 3 mol                                                       CO   = ?
                                                                                    H2    = ?
           
            Keadaan awal                                                 keadaan setimbang
Misalkan CO yang bereaksi = x mol, maka
                                          CO(g)    +     3H2(g)          CH4(g)    +      H2O(g)
Keadaan awal                   1 mol            3 mol            0                      0
Reaksi                               -x mol           -3x mol         + x mol            + x mol
Keadaan setimbang           (1 – x )mol    (3- 3x) mol   x mol               x mol

Karena H2O diketahui = 0,387 mol, berarti x = 0,387
Maka susunan kesetimbangan adalah
            CO         =  1 – 0,387 mol = 0,613 mol
            H2           =  3 – 3x 0,387 mol = 1,839 mol
            CH4        =  x mol = 0,387 mol
            H2O        =  x mol = 0,387 mol
Pada perhitungan diatas, perubahan jumlah mol CO dan H2 diberi tanda negative karena jumlah kedua zat tersebut berkurang ( bereaksi )

Contoh 2
Satu mol AB direaksikan dengan satu mol CD menurut persamaan reaksi :

AB(g) + CD(g)                AD(g) + BC(g)

Setelah kesetimbangan tercapai ternyata 3/4 mol senyawa CD berubah menjadi AD dan BC. Kalau volume ruangan 1 liter, tentukan tetapan kesetimbangan untuk reaksi ini

Jawab:
Perhatikan reaksi kesetimbangan di atas jika ternyata CD berubah (bereaksi) sebanyak 3/4 mol maka AB yang bereaksi juga 3/4 mol (karena koefsiennya sama).
Dalam keadaan kesetimbangan:
 (AD) = (BC) = 3/4 mol/l           (AB) sisa = (CD) sisa = 1 - 3/4 = 1/4 n mol/l
Maka
Kc =  (AD).(BC)/ (AB).(CD)
      =   (3/4)x(3/4)/ (1/4)x(1/4)
      =   9

 Hubungan Antara Harga Kc Dengan Kp
Untuk kesetimbangan mA(g)  +  nB(g)             pC(g)  + qD,

                                                   (PC)p . (PD)q
           
Persamaan Kp adalah  Kp =                                   
                                                   (PA)m.(PB)n


Tekanan  parsial gas tergantung pada konsentrasi. Dari persamaan gas ideal
PV = nRT
Maka tekanan gas
P = (n/v) RT
Besaran n/v = konsentrasi gas.
Maka hubungan antara Kc dan Kp dapat dirumuskan

Kp = Kc(RT) Δn
                                                                        Atau 
 Kc = Kp(RT) - Δn

Nilai n =  Σ koefisien produk - Σ koefisien reaktan

Contoh Soal 3
Sebanyak 10 mol gas N2 dicampurkan dengan 40 mol gas H2 dalam suatu ruangan 10 literkemudian dipanaskan pda suhu 427 C, sehingga sebagian bereaksi membentuk NH3 menurut reaksi kesetimbangan :
            N2(g)  +    3 H2(g)               2NH3(g)                   H = -92 kJ
Apabila tekanan total campuran pada keadaan setimbang adalah 230 atm, tentukanlah harga Kp dan Kc reaksi itu pada 427 C

Jawab
Dengan menggunakan persamaan umum gas ideal, jumlah mol gas dalam campuran dapat dihitung sebagai berikut :
PV = nRT berarti        n = ( PV ) : RT
                                    n = ( 230 x 10 ) : ( 0,082x ( 427 + 273))
                                    n =  40 mol

Misal jumlah NH3 yang terbentuk  = 2 x mol, maka susunan kesetimbangan dapat dihitung sebagai berikut :
                              N2(g)        +           3 H2 (g)                       2 NH3(g)
Mula-mula             10 ml                     40 mol                         0
Reaksi                   - x mol                   - 3x mol                       + 2 x mol
Setimbang             10 – x mol             40 – 3x mol                 2 x mol

Karena jumlah mol gas pada keadaan setimbang adalah 40 mol, maka
                              ( 10 – x )  +  ( 40 – 3x ) + 2x  = 40
                                     -2x  = 40
                                         x  = 5
Sehingga susunan kesetimbangan adalah :
N2    = 10 – x mol = 10 – 5 mol = 5 mol
H2    = 40- 3x mol = 40 – 3.5 mol = 40 – 15 mol = 25 mol
NH3 = 2 x mol = 2.5 mol = 10 mol

Perbandingan tekanan parsial gas sama dengan  perbandingan mol
               Tekanan N2 : H2 : NH3 = 5 : 25 : 10
                                                      = 1 : 5 : 2
Jadi tekanan parsial N2    = 1/8 x 230 atm = 28,75 atm
      Tekanan parsial H2    = 5/8 x 230 atm = 143,75 atm
      Tekanan parsial NH3 = 2/8 x 230 atm = 57,5 atm

Kp =  PNH32
          PN2   PH2  3
      = 57,5 2
         28,73 x143,75 3
      = 3,87 x 10 -5

Kp = Kc (RT) Δ n
Δ n = 2-(1+3)
      = -2

Jadi Kp = Kc (RT) -2
Atau Kc = Kp (RT)2
              = 3,87 x 10 -5 (0,082x700)2
              = 0,1275


Contoh soal 3
Untuk reaksi kesetimbangan berikut ;
PCl5(g)                PCl3(g)     +   Cl2(g)
Harga Kc pada 191 C = 3,26 x 10 -2M. Tentukan harga Kp pada suhu tersebut.

Jawab :
Kp  = Kc.(RT) Δ n
R = 0,08205 L atm mol -1 K-1
T = (191 + 273) K = 464 K
 Δ n = ( 1+1) -1 =1
Jadi Kp = 3,26 x 10-2. (0,08205 x 464 ) atm = 1,24 atm

Latihan Soal
1.   Tulislah persamaan tetapan kesetimbangan ( Kp dan Kc ) untuk system kesetimbangan berikut :
a.   2 H2S (g) + 3 O2(g)              2H2O (g)  +  2SO2(g)
b.   4 NH3(g)  +  3 O2(g)                 2N2(g)  +  6 H2O(g)
c.   Na2CO3(s)  +   SO2(g) +   ½ O2(g)                      Na2SO4(s)  + CO2 (g)
d.   Ag+(aq)  +   Fe2+(aq)                    Ag(s)   +    Fe3+(aq)
e.    Ag2CrO4(s)                  2 Ag+(aq)  + CrO42-(aq)    

2.   Dalam suatu ruangan 2 liter pada suhu 127 C terdapat dalam keadaan  setimbang 4 mol gas A, 2 mol gas B2, dan 1 mol gas AB menurut persamaan
2A(g)  +  B2(g)                2AB(g)
Tentukanlah nilai tetapan kesetimbangan Kc dan Kp reaksi itu pada suhu 127 C

3.   Sebanyak 4 mol gas HI dipanaskan dalam ruangan 5 liter pada 458 C sehingga sebagian terurai dan membentuk kesetimbangan
2 HI(g)            H2(g)    + I2(g)
Apabila pada keadaan setimbang terdapat 0,5 mol I2, tentukanlah harga tetapan kesetimbangan Kc dan Kp pada suhu 458 C

4.   Dalam suatu ruang pada T C terdapat dalam keadaan setimbang  1 mol N2, 3 mol H2 dan  1 mol NH3 menurut persamaan
      N2(g)   +    3 H2(g)               2 NH3(g)
Apabila tekanan total campuran gas adalah 10 atm, tentukanlah harga Kp dari reaksi diatas  pada suhu tersebut.

readmore...